Jumat, 10 Mei 2013

Khasiat Bunga Melati


Bunga Melati dan Khasiatnya
Sosok tanaman melati berupa perdu berkayu yang tegak tapi pendek. Paling tinggi tanaman ini hanya mencapai 3 meter jika tidak dipangkas, dan rata-rata hanya 1 meter kalau di pangkas, seperti di kebun-kebun penghasil bunga potong. Kalau tidak dipangkas tanaman yang sudah besar bisa berubah menjadi perdu yang memanjat pada batang tanaman lain. Sebagai tanaman hias melati juga sudah lama ditanam di taman bunga pekarang rumah. Mulai dari daerah panas dataran rendah sampai sejuknya pegununan setinggi 800 meter di atas permukaan laut. Bunganya begitu banyak dimanfaatkan orang.
Bunganya putih bersih dan berbau wangi, sampai dipakai untuk mengharumkan tempat-tempat yang mestinya berbau harum. Pada upacara perkawinan adat Jawa (Tengah) misalnya, bunga yang hanya sekecil 1 cm itu dirangkai untuk menghias sanggul mempelai wanita. Pengantin prianya dihias dengan untaian kalung melati di leher dan rangkaian melati pada keris yang sedang dikenakan di punggungnya. Putih bersih dan harum mewangi bunga itu dipandang sebagai lambang kesucian bagi kedua insan yang akan menempuh hidup baru.

Apa yang berkhasiat ?
Bunga melati mengandung jasmon; sejenis keton: metil-pentenil-siklopentenon, yang enak baunya. Keton ini mudah menguap, sampai dulu dikira “minyak terbang”. Sekarang ia disebut minyak Asiri. Selain berbau nyaman “harum melati”, keton ini juga bersifat menyejukkan sampai mampu menurunkan suhu badan yang sedang demam. Minyak yang diekstrak dari bunga melati terkenal sebagai jasmin oil, yang mampu menenangkan urat saraf, kalau dipakai mengurut (dan memijat) bagian tubuh yang tegang. Karena berkhasiat obat inilah, melati Prancis yang dibudidayakan di sana diberi nama Latin Jasminum officinale (yasmin obat).
Melati Indonesia (India), dari jenis jasminum sambac, tapi khasiat menenangkan gara-gara jasmin itu sama dengan keponakannya dari Prancis. Dulu, melati Indonesia juga dipakai sebagai penyejuk “sakit” demam. Sekarang sudah ditinggalkan, karena ada banyak tanaman obat lain yang bisa dimanfaatkan sebagai jamu demam.

Bagaimana Resepnya ?

Untuk mengerem keluar ASI yang berlebihan, segenggam bunga melati juga perlu dibembam terlebih dahulu, jangan sampai hancur melainkan hanya memar saja. Setengah bubur bunga memar ini kemudian ditapalkan pada payudara yang sedang superaktif itu. Overactingnya gara-gara suhu badan ibu yang bersangkutan tadinya sedang naik. Mungkin karena masuk angin, atau luka putingnya. Sementara biangkeladi penyakit-penyakit itu ditangani secara tersendiri dengan obat lain. ASI yang keluar berlebihan dapat di rem dengan jalan menenangkan urat sarafnya dengan penyejukan tapal bunga melati memar ini. Sifat penyejuk dari bunga melati itu juga dimanfaatkan dalam pembuatan minyak cem-ceman (semacam minyak rambut tradisional dari iris-irisan bunga kenanga, cempaka mawar dan pandan wangi), agar meningkat khasiat antirontoknya. Minyak yang terasa sejuk dapat menciutkan kulit kepala, sehingga mencegah kerontokan rambut. Sekaligus mengharumkan.

source : Rosediana